Rabu 22 Januari 2014 antrean panjang truk mengular di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat. Antrean ini terjadi karena selama 8 hari kapal-kapal di pelabuhan itu tak beroperasi.
Ada enam kapal belum bisa beroperasi lantaran tinggi gelombang di perairan Sela Sape mencapai 4-8 meter. Karenanya, PT ASDP membatalkan penyeberangan Sape-Labuhan Bajo dan Sape-Waekolo, Sumba.
Sampai pagi ini antrean truk sudah mengular hingga ke luar pelabuhan. Kapasitas pelabuhan yang hanya menampung 150 kendaraan sudah penuh. terminal bus dan jalanan menuju pelabuhan sudah dipenuhi truk-truk Pulau Sumbawa yang akan menuju ke Pulau Flores dan Pulau Sumba itu. Para sopir juga memarkir kendaraannya di depan rumah penduduk agar tidak mengganggu lalu lintas.
Para sopir sampai menumpang di rumah warga karena lamanya antre. Bahkan tak jarang mereka sampai berutang di warung-warung pinggir jalan karena ongkosnya sudah habis. Selain ongkos membengkak, barang bawaan mereka juga kerap busuk, seperti telur dan buah-buahan.
Bencana yang terjadi akibat cuaca ekstrem yang menyerang Indonesia saat ini memang mengakibatkan beberapa aktivitas dari para warga terganggu. dan salah satunya transportasi yang memang sangat penting bagi semua warga. Tapi hal ini harus menjadikan perhatrian bagi kita semua. untuk terus waspada dan berhati-hati.