Ruang Informasi – Pada akhir 2013, sempat muncul wacana Indonesia tak akan memberangkatkan tim untuk Piala Uber 2014, seiring belum membaiknya prestasi para pebulutangkis putri. Namun, Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan, akhirnya memastikan Indonesia akan mengirim ke ajang yang dihelat di New Delhi, India tersebut.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky, sempat mempertimbangkan untuk “mengistirahatkan” tim Piala Uber. Pasalnya, bulutangkis putri Indonesia, khususnya nomor tunggal putri, tertinggal dari negara-negara lain.
Kendati demikian, hal tersebut akhirnya ditepis oleh Gita, yang ingin memberi kesempatan pada tim putri Indonesia untuk berjuang di ajang Piala Uber. Terlebih, sektor putri, lewat Bellaetrix Manuputty, menjadi salah satu penyumbang medali emas pada SEA Games Myanmar 2013.
Saat ini, Lindaweni Fanetri merupakan pebulutangkis tunggal putri dengan peringkat terbaik, nomor 18 dunia. Sedangkan pada nomor ganda ada dua pasangan Indonesia di posisi 10 besar, yaitu Pia Zebadiah/Rizki Amelia ada di peringkat 7 dan Nitya Krishinda/Greysia Polii di posisi 10.
Sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala Uber, Indonesia baru meraih tiga gelar pada 1975, 1994, dan 1996. Dan, terakhir kali Indonesia melaju ke final Piala Uber pada 2008 di Jakarta, di mana akhirnya takluk dari China.