Ruang Informasi – Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung, mengatakan bahwa Banyaknya pemimpin yang terlibat masalah hukum, dan partai politik memiliki peranan penting dalam hal demokrasi termasuk melahirkan kader yang kontuinitas.
Akan tetapi menurutnya saat ini masih banyak partai melakukan kesalahan dalam memilih kader saat proses rekruitmen kepemimpinan, khususnya dalam hal pokok pendidikan dan artikulasi politik.
“Yang menonjol partai sekarang, sebagai tempat rekuritmen politik untuk menduduki jabatan-jabatan politik, tapi apakah rekruitmen itu sudah sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan,” ujar Akbar.
Akbar juga menambahkan bahwa saat ini setidaknya terdapat 300 kepala daerah terjerat, dan itu menjadi kelemahan partai politik untuk menyelesaikan suatu persoalan.
Akbar pun memuji terhadap sejumlah partai politik yang menenutkan rekrumen kadernya secara terbuka, seperti Demokrat dengan konvensi.
“Golkar juga pernah konvensi, Alhamdullilah dilanjutkan. PKS lakukan Pemira. PDIP semoga dalam waktu dekat bisa menentukan capres tentu sesuai mekanisme di partai,” jelas Akbar.
Akbar juga mengharapkan dengan melakukan rekruitmen secara terbuka, masyarakat akan menilai calon yang cocok dan sesuai kriteria untuk menghadapi persoalan bangsa.
“Masyarakat juga harus pelajari rekam jejak tokoh dan mengetahui kualitas, karakter kepemimpinan dan visinya. Karena Presiden kita pilih langsung, diberitahukan kepada masyarakat agar menentukan pemimpin yang paling tepat di lembaga legislatif dan Presiden,” jelasnya.